Harimau Batu Kasek Galuiknyo Jadi Inspirasi Dt Suri Dirajo Kembangkan Jurus & Silat Harimau
Home - Harimau Batu Kasek Galuiknyo Jadi Inspirasi Dt Suri Dirajo Kembangkan Jurus & Silat Harimau
Batu kasek yang masih bisa ditemui saat ini berada di tengah sawah di kapalo koto , kapalo koto adalah batas jorong gurun dengan jorong ampalu
Dulu setelah maghrib tidak ada orang yang berani melintas di Batu kasek , di Batu ini biasanya harimau ini berdiam dan bergelut sebelum melintas ke luak untuk minum
Dari gurun menyusuri lembah biasanya harimau ini kembal ke kaki gunung merapi atau ke pahriangan konon kabarnya harimau bergelut inilah yang menjadi inspirasi dt suri dirajo dalam mengembangkan ilmu silek harimau
Pada awal sejarahnya, silat harimau hanya diajarkan pada saat peperangan saja dan hanya dipakai oleh para pengawal kerajaan. Silat harimau pertama kali tercipta di daerah Pariangan, pada tahun 1119 oleh Datuk Suri Dirajo. Ketika itu, Datuk Suri Diarjo melatih para pasukan kerajaan dengan berbagai gaya silat yang berbeda-beda, karena pada zaman dahulu, para pasukan silat sering menghadapi pertempuran satu lawan satu, satu lawan tiga, atau satu lawan empat. Kunci utama para pesilat untuk memenangkan pertempuran tersebut adalah dengan mengalahkan langsung musuh secepat mungkin.
Generasi paling lampau yang diketahui mewarisi silek Harimau Minangkabau adalah Inyiak angguik pada tahun 1800 an, Inyiak Angguik mewariskan keilmuan silek Harimau Minangkabau kepada cucunya yaitu Dina Sutan Mangkuto, dan Dina Sutan Mangkuto mewariskan kembali keilmuan silek harimau minangkabau kepada cucunya yaitu Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam yang mana sampai saat ini beliau menjadi ujung tombak pelestarian silek harimau minangkabau hingga kini.
Kuda kuda cakar harimau yang dilakukan oleh anak usia 3 tahun
Pada awalnya keilmuan ini hanya diwariskan berdasarkan garis keturunan, namun bagi Datuak Edwel tradisi tersebut akan memberikan dampak buruk pada keberlanjutan keilmuan silek harimau minangkbau, karena telah banyak aliran silek minang yang punah dikarenakan tidak adanya penerus. maka sebagai datuak (kepala suku di minangkabau) dan pewaris satu-satunya Silek Harimau Minangkabau, beliau membuat kebijakan untuk mengajarkan keilmuan silek harimau minangkabau kepada siapa saja yang ingin mempelajarinya, maka pada tahun 2006 beliau mendirikan Perguruan Silek Harimau Minangkabau (SHM) sebagai wadah untuk masyarakat luas dapat mempelajari silek harimau minangkabau.
Untuk mengenang hikayat harimau Batu kasek sekarang dibangun patung harimau yg bisa langsung terlihat ke luak tenpat harimau minum , di medan bapaneh maha karya kapalo koto yang berjarak 18 meter dari Batu kasek dan di tempat ini sekarang dipakai untuk pelatihan macam macam aliran silat yang ada di luhak nan tuo khususnya silat harimau, biasanya anak sasian menyempatkan diri untuk duduk di Batu kasek ini